Hosting Unlimited Indonesia

Contoh Perdagangan oleh Muhammad SAW

Bisnis utama Muhammad SAW selama masa sebelum kenabian dan sesudah kenabian pada umumnya adalah usaha bisnis dibidang perdagangan. Dalam bisnisnya tersebut beliau melakukan beberapa transaksi sebagaimana umumnya seperti penjualan dan pembelian. Sesuai dengan catatan sejarah yang ada banyak yang menjelaskan bahwa antara masa kenabian dan hijrah ke Madinah, Muhammad SAW lebih banyak melakukan transaksi pembelian. Sedangkan transaksi penjualan lebih banyak dilakukan ketika beliau di Madinah. Contoh transaksi penjualan yang dilakukan beliau adalah menjual dengan cara lelang (auction). Anas meriwayatkan bahwa Muhammad SAW pernah menawarkan selembar kain pelana dan bejana untuk minum seraya mengatakan, “Siapa yang ingin membeli kain pelana dan bejana air minum ini?” Seseorang menawarnya seharga satu dirham. Kemudian beliau menanyakan apakah ada orang yang akan membayar lebih mahal. Seseorang laki-laki lain menawar seharga dua dirham. Beliau kemudian menjual kepada orang ini seharga dua dirham (HR. Tirmidzi no. 1218, beliau berkata : hadist ini adalah hadits hasan).

Dalam berdagang Muhammad SAW teguh memegang janji. Abdullah bin Abdul Hamzah mengatakan, “Aku telah membeli sesuatu dari Nabi sebelum ia menerima tugas kenabian. Karena masih ada urusan, aku menjajikan untuk mengantarkan kepadanya, tetapi aku nlupa. Ketika teringat tiga hari kemudian, aku pun pergi ke tempat tersebut dan menemukan Nabi masih berada di sana. “Beliau berkata, “Engkau telah membuat aku resah. Aku telah berada di sini selama tiga hari menunggumu.

Di beberapa kesempatan Muhammad SAW sering memotivasi para sahabat untuk berwirausaha. Beliau mengatakan, “berusaha untuk mendapatkan penghasilan halal merupakan kewajiban, di samping sejumlah tugas lain yang telah diwajibkan.

Beliau juga mengatakan, “Tidak ada satu pun makanan yang lebih baik daripada yang dimakan dari hasil keringat sendiri.

“Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya akan bersama para nabi, orang-orang yang benar-benar tulus dan para syuhada.

“Allah memberikan rahmat-Nya kepada setiap orang yang bersikap baik ketika menjual, membeli, dan membuat suatu pernyataan.

Sebuah catatan menceritakan bahwa Muhammad SAW pernah mempunyai hubungan bisnis perdagangan dengan Saib bin Ali Saib. Ketika Saib menemuinya pada hari kemenangan kota Mekkah, beberapa orang sahabat berbincang-bincang tentang kebaikan-kebaikan Saib, tetapi Muhammad mengatakan bahwa ia lebih tahu tentang Saib daripada mereka. Muhammad menyambutnya dengan antusias sambil mengatakan, “Mari, mari, selamat datang saudara dan temanku yang pernah menjadi mitraku namun tidak pernah bertengkar. “Saib mengatakan bahwa Muhammad adalah mitranya dalam berdagang dan selalu lurus dalam perhitungan-perhitungan dagang.
Referensi : Kitab : al-Istiqrad wa Qadha al-Duyun, no. 2392 dan Shahih Muslim, kitab al-Masaqah, no. 1600, HR. Abu Dawud, no. 3346 dan lainnya.
                     
Previous
Next Post »