Hosting Unlimited Indonesia

Pendekatan, strategi dan model-model pembelajaran

Sumber gambar : http://www.huffingtonpost.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 
       Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. 
         Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang perilaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar tesebut terkait dengan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap, dan keterampilan. Hubungan antara guru, siswa, dan bahan ajar bersifat dinamis dan kompleks. Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang dapat menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen strategi belajar mengajar, dan komponen evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling terkait dan saling memengaruhi satu sama lain. 
      Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi : tujuan, materi, metode dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan pendekatan, strategi dan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 
       Berdasarkan keterangan diatas, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan, strategi dan model-model pembelajaran yang tepat. Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan, starategi dan model-model pembelajaran yang membuat siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar. Oleh karena itu, penulis akan menjelaskan tentang pendekatan, strategi dan model-model pembelajaran. 
B. Rumusan Pertanyaan
1. Bagaimanakah konsep pendekatan dalam pembelajaran?
2. Bagaimanakah konsep strategi dalam pembelajaran?
3. Bagaimanakah konsep model dalam pembelajaran?
C. Tujuan 
Dari tujuan makalah ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengetahui dan memahami konsep pendekatan dalam pembelajaran.
2. Mengetahui dan memahami konsep strategi dalam pembelajaran.
3. Mengetahui dan memahami konsep model dalam pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan Pembelajaran
1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pengertian pendekatan pembelajaran menurut sebagian ahli adalah sebagai berikut :
       Pendekatan pembelajaran menurut Gulo adalah titik tolak atau sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam program belajar-mengajar. Sudut pandang tertentu tersebut menggambarkan cara berpikir dan sikap seorang guru dalam menyelesaikan. 
      Menurut Sanjaya, pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. 
      Berdasarkan dua pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang yang erat kaitannya dengan seluruh masalah yang ada dalam program belajar-mengajar.
2. Unsur Penting Pendekatan Pembelajaran
 Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, bahwa unsur-unsur penting mengenai pendekatan, antara lain :
a. Merupakan sebuah filosofi/landasan.
b. Merupakan sudut pandang terhadap proses pembelajaran.
c. Serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.
d. Jalan yang ditempuh untuk menyampaikan materi. 


3. Generalisasi Pendekatan Pembelajaran
       Pendekatan memiliki hakikat yang sama yaitu sebuah filosofi atau landasan sudut pandang dalam melihat bagaimana proses pembelajaran dilakukan sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. Karakteristik sebuah ilmu mempengaruhi penentuan pendekatan yang digunakan dalam mengajar. Ilmu sosial tentunya memiliki pendekatan yang berbeda dengan ilmu sains. Paradigma pendekatan sekarang yang berkembang adalah pendekatan yang berorientasi pada siswa sehingga siswa merupakan subjek pembelajaran. 
4. Jenis Pendekatan Pembelajaran
     Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat empat jenis pendekatan, yaitu :
Inquiry-discovery, keterampilan proses, Scinsce Technology and Society (STS), dan pendekatan konstektual.
a. Pendekatan Inquiry-Discovery
1) Pengertian Menurut sebagian Ahli
a) Menurut Gulo, pendekatan pembelajaran inquiry-discovery merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri. 
b) Kindsvatter, Willam, dan Ishler menyatakan inquiri adalah sebuah pendekatan, yang mana guru melibatkan kemampuan berpikir kritis siswa untuk menganalisis dan memecahkan persoalan secara sistematik melalui proses identifikasi persoalan, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan mengambil kesimpulan dengan melalui langkah-langkah tersebut siswa mampu menemukan suatu prinsip, hukum, ataupun teori. 

      Berdasarkan dua pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pendekatan inquiry-discovery adalah pendekatan yang melibatkan semua peserta didik untuk menganalisis dan memecahkan persoalan sampai mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya.
2) Generalisasi Pendekatan Inquiry-Discovery
       Berdasarkan pengertian di atas, pendekatan inquiry-discovery merupakan suatu kegiatan penyelidikan ilmiah, yang mana guru melibatkan siswa untuk berpikir reflektif, kreatif, dan kreatif dan kritis dalam memecahkan persoalan secara sistematik untuk menemukan sesuatu konsep ataupun prinsip. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendekatan inquiri dalam pembelajaran umumnya lebih menekankan pada proses daripada hasil. Dalam pendekatan inquiri untuk menemukan konsep, siswa melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain :
a) Pengamatan
b) Perumusan masalah
c) Penyusunan hipotesis
d) Pengumpulan data
e) Klasifikasi data secara jujur dan objektif. 
b. Pendekatan Keterampilan Proses
1) Pengertian Menurut Para Ahli
a) Menurut Glencoe Science Skill Hand Book, keterampilan proses adalah keterampilan intelektual yang dimilki dan digunakan para ilmuan dalam meneliti fenomena alam yang dapat dipelajari oleh siswa untuk pengorganisasian informasi (organizing information), berpikir kritis (thinking critically), mempraktikan proses-proses sains, mempresentasikan dan menggunakan data. 
b) Mulyasa mengatakan, pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, dan kreativitas siswa dalam memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian tersebut, termasuk di antaranya keterlibatan fisik, mental, dan sosial siswa. 
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang mengarah kepada pengembangan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam individu siswa.
2) Tujuan Pendekatan Keterampilan Proses
       Pendekatan ketreampilan proses memungkinkan siswa untuk memperoleh keberhasilan belajar yang optimal. Dengan keterampilan proses yang dilatihkan, siswa akan lebih mudah menguasai dan memahami materi pelajaran karena siswa belajar dengan berbuat (learning by doing).
Selain itu, pendekatan ini juga bertujuan untuk :
a) Memotivasi belajar karena siswa dipacu untuk senantiasa berpartisipasi secara aktif
b) Memperjelas konsep, pengertian, dan fakta yang dipelajari siswa karena siswa sendirilah yang mencari dan menemukan konsep
c) Mengembangkan pengetahuan teori dengan kenyataan di dalam kehdupan sehari-hari.
d) Mempersiapkan dan melatih siswa dalam menghadapi kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.
e) Melatih siswa untuk berpikir logis dalam memecahkan masalah
f) Mengembangkan sikap percaya diri, bertanggung jawab, dan rasa kesetiakawanan sosial dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan. 
3) Generalisasi Pendekatan Ketrampilan Proses
      Berdasarkan uraian di atas, pendekatan proses dapat digeneralisasi sebagai kegiatan pembelajaran dengan penekanan pengembangan keterampilan siswa dalam memproses informasi sehingga ditemukan hal-hal yang baru dan bermanfaat, baik berupa fakta, konsep, sikap, dan nilai. Sejalan dengan asumsi di atas maka pembelajaran dipandang sebagai sesuatu proses yang harus dialami oleh setiap siswa. Pembelajaran tidak hanya menekankan kepada apa yang dipelajari, tetapi juga menekankan bagaimana ia harus belajar. Para guru dapat menumbuhkan dan mengembangkan potensi, kemampuan dan ketrampilan-ketrampilan siswa sesuai dengan taraf perkembangan pemikirannya. 
c. Pendekatan Science Technology and Society (STS)
1) Pengertian Pendekatan Sciense Technology and Society (STS)
       Pendekatan Sciense Technologi and Society adalah pendekatan yang menekankan pada konsep-konsep dan peranan sains serta teknologi dalam kehidupan masyarakat serta menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial siswa terhadap dampak-dampak sains dan teknologi yang terjadi dan sedang berlangsung di masyarakat. 
2) Generalisasi Pendekatan STS
       Pendekatan STS merupakan suatu pendekatan yang melibatkan interaksi antara individu dengan lingkungan sosialnya dengan menyajikan masalah-masalah dari dunia nyata mencakup seluruh aspek pendidikan, yaitu tujuan, topik / masalah yang disajikan, strategi pembelajaran, evaluasi dan persiapan/kinerja guru sehingga siswa dapat belajar menghargai teknologi serta memanfaatkannya demi kearifan umat manusia. STS dapat membekali siswa untuk terjun ke kehidupan nyata sehingga ia dapat mengimplementasikan produk sains ke dalam bentuk teknologi dan memanfaatkannya demi kepentingan masyarakat. 
d. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
1) Pengertian Pendekatan CTL
       Pendekatan pembelajaran kontektual (contextual teaching and learning) adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran konstekstual, yaitu pembelajaran yang menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memecahkan berbagai masalah, baik masalah nyata maupun masalah simulasi, baik masalah yang berkaitan dengan pelajaran lain di sekolah. Situasi sekolah, maupun masalah yang berkaitan dengan pelajaran lain di sekolah, situasi sekolah, maupun masalah di luar sekolah, termasuk masalah-masalah di tempat-tempat kerja yang relevan. 
2) Generalisasi Pendekatan CTL
       Dalam pendekatan ini siswa didorong untuk menghubungkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka (baik dalam konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memilki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dalam kehidupan. Dengan konsep ini diharapkan alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil. 
e. Persamaan dan Perbedaan Empat Pendekatan
1) Persamaan Inkuiri-Discovery, Ketrampilan Proses, STS, dan CTL
       Walaupun secara redaksional berbeda, filosofi keempat pendekatan tersebut sama, yaitu menganut prinsip humanisme, yang berarti menjadikan peserta didik sebagai satu-satunya subjek didik dan bukan objek didik. Dengan demikian, pembelajaran tidak lagi berlangsung dengan guru sebagai satu-satunya sumber belajar (teacher centered), tetapi student centered. Dengan keterampilan yang dimiliki memiliki proses belajar, siswa diharapkan dapat menerapkannya dalam kehidupan.  Selain itu, keempat pendekatan ini memiliki persamaan dalam hal-hal berikut.
a) Berlandaskan pada teori konstruktivistik menurut Piaget dan Vygotsky.
b) Menghargai anak sesuai dengan tahap perkembangan psikologisnya.
c) Melahirkan siswa yang memiliki analisis berpikir kritis dan inovatif dalam memecahkan masalah
d) Mendorong siswa untuk belajar dan menerapkan ilmu dan keterampilannya.
e) Mendorong siswa menjadi seorang saintis.
f) Dapat melatih siswa bekerja sama secara berkelompok dan menghargai perbedaan berpikir. 
2) Perbedaan Inkuiri-Discovery, Ketrampilan Proses, STS, dan CTL
      Perbedaan keempat pendekatan di atas hanya pada aspek penekanannya seperti yang terlihat pada tabel berikut ini :
Pendekatan Perbedaan
Inkuiri-discovery Penemuan konsep dilakukan melalui penyelidikan
Ketrampilan Proses Penemuan konsep dengan melibatkan seluruh aktivitas fisik dan mental
STS Konsep sains yang ditemukan siswa dapat diimplementasikan dalam teknologi dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat
CTL Siswa mampu mengaitkan konsep yang ada dalam struktur kognitifnya dengan apa yang ada dalam kehidupan nyata

B. Strategi Pembelajaran
1. Pengertian Strategi Pembelajar
       Istilah strategi banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Istilah strategi juga banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular aducational goal. Misalnya seorang manajer atau pimpinan perusahaan yang menginginkan keuntungan dan kesuksesan yang besar dengan menerapkan suatu strategi dalam mencapai tujuan itu, seorang pelatih tim basket akan menentukan srategi yang dianggap tepat untuk dapat memenangkan suatu pertandingan. Begitu seorang guru yang mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran juga akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar peserta didiknya mendapat prestasi yang terbaik. Jadi strategi adalah ilmu dan kiat dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 
       Sedangkan pembelajaran merupakan padanan dari kata dalam bahasa Inggris instruction, yang berarti proses membuat orang belajar. Gagne dan Briggs mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu rangkaian events (kejadian, peristiwa, kondisi, dsb.) yang secara sengaja dirancang untuk mempengaruhi peserta didik (pembelajar), sehingga proses belajar berjalan dengan mudah.   
       Berdasarkan keterangan di atas, straegi pembelajaran menurut beberapa ahli, penjelasannya sebagai berikut : 
a. Gulo, menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana dan cara-cara membawakan pengajaran agar segala prinsip dapa terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapa dicapai secara efekif. 
b. Menurut David, sebagaimana dikutip oleh gulo meyatakan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 
c. Hamalik mengatakan strategi pembelajaran adalah keseluruhan metode dan prosedur yang menitikberatkan pada kegiatan siswa dalam proses belajar-mengajar untuk mencapai tujuan tertentu. 
       Menurut penulis, pengertian strategi pembelajaran dari beberapa ahli dapat disimpulkan sebagai rencana dan cara-cara yang menitik beratkan pada kegiatan siswa dalam proses belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Unsur Penting Strategi Pembelajaran
      Unsur penting mengenai strategi pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
a. Memiliki tujuan yang jelas.
b. Adanya perencanaan yang jelas.
c. Menuntut adanya tindakan (action) guru.
d. Merupakan serangkaian prosedur yang harus dikerjakan.
e. Melibatkan materi pembelajaran.
f. Memiliki urutan/langkah-langkah yang teratur. 
3. Generalisasi Strategi Pembelajaran
       Secara sederhana strategi pembelajaran merupakan siasat atau taktik yang harus dipikirkan atau direncanakan guru untuk mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Dengan demikian, strategi pembelajaran mencakup :
a. Tujuan pembelajaran.
b. Materi/bahan pelajaran.
c. Kegiatan pembelajaran (metode/teknik).
d. Media pembelajaran.
e. Pengelolaan kelas.
f. Penilaian. 
4. Jenis Strategi Pembelajaran
       Ada tiga jenis strategi yang berkaitan dengan strategi pembelajaran, yaitu (1) Strategi pengorganisasian pembelajaran, (2) strategi penyampaian pembelajaran, (3) strategi pengelolaan pembelajaran.
a. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
       Strategi pengorganisasian dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : strategi mikro dan strategi makro. Strategi mikro mengacu kepada mrtode untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, atau prosedur atau prinsip. Strategi makro berkaitan dengan bagaimana memilih, menata urusan, membuat sintesis dan rangkuman isi pembelajaran yang saling berkaitan.
b. Strategi Penyampaian Pembelajaran 
       Strategi penyampaian isi pembelajaran merupakan komponen variable metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. Fungsi strategi penyampaian pembelajaran adalah : (1) menyampaikan isi pembelajaran kepada peserta didik dan (2) menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan peserta didik untuk menampilkan kerja.
c. Strategi Pengelolaan Pembelajaran
       Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variable metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara peserta didik dengan variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses pembelajaran. 
C. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
       Model pembelajaran adalah kerangka konsepual yang merupakan kerangka konsepual yang menggambarkan prosedur dalam mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. 
2. Unsur Penting Model Pembelajaran
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat di katakan bahwa sesuatu dapat dijadikan model pembelajaran, jika mengandung unsur-unsur penting, di antaranya :
a. Memiliki nama
b. Merupakan landasan filosofis pelaksanaan pembelajaran
c. Melandaskan pada teori belajar dan teori pembelajaran
d. Mempunyai tujuan/maksud tertentu
e. Memiliki pola langkah kegiatan belajar-mengajar (sintaks) yang jelas.
f. Mengandung komponen-komponen, seperti guru, siswa, interaksi guru dan siswa, dan alat untuk menyampaikan model.

3. Generalisasi Model Pembelajaran
       Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat digeneralisasi pengertian model pembelajaran, yaitu tiruan atau contoh kerangka konseptual yang melukiskan prosedur pembelajaran secara sistematis dalam mengelola pengalaman belajar siswa agar tujuan belajar tertentu yang diinginkan dapat tercapai. Model pembelajaran dapat digunakan sebagai bahan rujukan pengajar untuk mengelola pembelajaran.
       Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas terlihat ada kesamaan (ciri khusus) suatu hal dikatakan sebagai model pembelajaran. Kesamaan yang dimaksud adalah adanya pola atau rencana yang sistematis. Walaupun demikian, pandangan para ahli mempunyai penekanan tertentu. Ada ahli yang mengatakan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual, ada pula yang mengatakan jika model merupakan deskripsi lingkungan belajar.
       Dengan demikian, model pembelajaran merupakan suatu rancangan yang di dalamnya menggambarkan sebuah proses pembelajaran yang dapat dilaksanakan oleh guru dalam mentranfer pengetahuan maupun nilai-nilai kepada siswa.
4. Jenis Model Pembelajaran
      Adapun jenis  model pembelajaran di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran problem Base Learning (PBL), model pembelajaran PAKEM, dan model pembelajaran berbasis WEB.
a. Model Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif
       Pembelajaran kooperatif atau cooperatif learning adalah bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.  

2) Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
       Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Pembelajaran secara tim
b) Didasarkan pada manajemen kooperatif
c) Kemauan untuk bekerja sama
d) Keterampilan bekerja sama. 
3) Unsur-unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif
Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
a) Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama
b) Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri.
c) Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
d) Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
e) Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok
f) Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
g) Siswa diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. 

4) Prosedur Pembelajaran Kooperatif
       Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu sebagai berikut :
a) Penjelasan materi
b) Belajar kelompok
c) Penilaian
d) Pengakuan tim 
5) Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif
       Menurut Slavin kelebihan yang diperoleh dengan model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
a) Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.
b) Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk bersama-sama berhasil.
c) Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
d) Interaksi antar peserta didik seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat. 
       Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
a) Memerlukan alokasi waktu yang relatif lebih banyak, terutama jika belum terbiasa.
b) Membutuhkan persiapan yang lebih terprogram dan sistemik.
c) Jika peserta didik belum terbiasa dan menguasai belajar kooperatif, pencapaian hasil belajar tidak akan maksimal. 

b. Model Pembelajaran Problem Base Learning (PBL)
1) Pengertian Model Pembelajaran Problem Base Learning (PBL)
       PBL adalah salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan cara menghadapkan para peserta didik tersebut dengan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. 
2) Karakteristik Pembelajaran Berdasarkan Masalah
a) Pengajuan atau pertanyaan
b) Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
c) Penyelidikan autentik
d) Menghasilkan produk dan memamerkannya
e) Kolaborasi 
3) Desain Pembelajaran Model PBL
       Desain pembelajaran model Problem Based Learning dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5 orang sampai 6 orang
b) Pada setiap kelompok tersebut terdapat seseorang ketua yang bertindak sebagai moderator dan sekaligus juru bicara, dan seorang sekretaris yang bertindak sebagai pencatat dan perumus hasil pemecahan masalah. Ketua dan sekretaris kelompok tersebut juga merangkap sebagai anggota.
c) Menentukan pokok masalah yang akan dipecahkan.
d) Guru meminta para peserta didik dalam setiap kelompok tersebut untuk mendiskusikan pokok masalah tersebut sesuai dengan waktu yang tersedia. 


4) Kelebihan dan Kekurangan PBL
       Model pembelajaran PBL dinilai mempunyai kelebihan sebagai berikut :
a) Dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja
b) Dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
c) Dapat merangsang pengembangan kemampuan berpikir secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses pembelajarannya, para siswa banyak melakukan proses mental dengan menyoroti permasalahan sari berbagai aspek. 
       Sedangkan kelemahan PBL adalah sebagai berikut ini :
a) Sering terjadi kesulitan dalam menemukan permasalahan yang sesuai dengan tingkat berpikir para peserta didik.
b) Sering memerlukan waktu yang lebih banyak.
c) Sering mengalami kesulitan dalam perubahan kebiasaan belajar dari yang semula belajar dengan mendengar, mencatat, dan menghafal informasi yang disampaikan guru, menjadi belajar dengan cara mencari data, menganalisis, menyusun hipotesis, dan memecahkannya masalah sendiri. 
c. Model PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)
1) Pengertian PAKEM
       PAKEM adalah model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan pembelajaran PAKEM, diharapkan berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 

a) Pembelajaran Partisipatif
       Partisipatif yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara optimal. Pembelajaran ini menitikberatkan pada keterlibatan peserta didik pada kegiatan pembelajaran (child/student) bukan pada dominasi guru dalam penyampaian materi pelajaran (teacher center). Jadi pembelajaran akan lebih bermakna bila siswa diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kegiatan pembelajaran, sementara guru berperan sebagai fasilitator dan mediator sehingga siswa mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam mengaktualisasikan kemampuannya di dalam dan di luar kelas.
b) Pembelajaran Aktif
       Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya.
c) Pembelajaran Kreatif
       Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang bervariasi, misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah.
d) Pembelajaran Efektif
       Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa membentuk kompetensi siswa, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal.
e) Pembelajaran Menyenangkan 
       Pembelajaran menyenangkan (joyful instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan (not under pressure).    
       Terdapat empat aspek yang memengaruhi model PAKEM, yaitu : pengalaman, komunikasi, interaksi, dan refleksi. Apabila dalam sebuah pembelajaran terdapat keempat aspek tersebut, maka kriteria PAKEM terpenuhi.  
d. Model Pembelajaran Berbasis WEB
1) Pengertian Model Pembelajaran Berbasis WEB
       Pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan Web-Based Education (WBE) atau kadang disebut e-learning (electronic learning) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi Web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang mengikutinya, maka kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis web.
2) Implementasi Pembelajaran Berbasis WEB
       Untuk merancang dan mengimplementasikan pembelajaran berbasis web, lagkahnya adalah sebagai berikut :
a) Sebuah program pendidikan untuk peningkatan mutu pembelajaran di lingkungan kampus dengan berbasis web. Program ini dilakukan idealnya selama 5-10 bulan dan dibagi menjadi 5 tahap. Tahap 1,3, dan 5 dilakukan secara jarak jauh dan untuk itu dipilih media web sebagai alat komunikasi. Sedangkan tahap 2 dan 4 dilakukan secara konvensional dengan tatap muka.
b) Menetapkan sebuah mata kuliah pilihan di jurusan. Pembelajaran dengan tatap muka dilakukan secara rutin tiap minggu pada tujuh minggu pertama. Setelah itu, tatap muka dilakukan setiap 2 atau 3 minggu sekali.
       Dua program pendidikan itu disampaikan melalui berbagai macam kegiatan belajar secara kelompok. Belajar dan mengerjakan tugas secara kolaboratif dalam kelompok sangat dominan pada kedua program tersebut. 


3) Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis WEB
      Kelebihan pembelajaran berbasis WEB mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut :
a) Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
b) Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
c) Peserta didik dapat belajar atau me- review bahan pelajaran setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan, mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
d) Mendapatkan informasi tambahan yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, sehingga ia dapat mengakses bahan ajar di internet secara lebih mudah.
e) Relatif lebih efisien. Misalnya, bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional. 
       Sedangkan kelemahan pembelajaran WEB ini adalah sebagai berikut :
a) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet
b) Kurangnya personel dalam hal penguasaan bahasa pemograman komputer.
c) Proses pembelajarannya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
d) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/ komersial. 


BAB III
KESIMPULAN

        Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pendekatan memiliki hakikat yang sama yaitu sebuah filosofi atau landasan sudut pandang dalam melihat bagaimana proses pembelajaran dilakukan sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. Karakteristik sebuah ilmu mempengaruhi penentuan pendekatan yang digunakan dalam mengajar. Ilmu sosial tentunya memiliki pendekatan yang berbeda dengan ilmu sains. Paradigma pendekatan sekarang yang berkembang adalah pendekatan yang berorientasi pada siswa sehingga siswa merupakan subjek pembelajaran.
2. Secara sederhana strategi pembelajaran merupakan siasat/taktik yang harus dipikirkan/direncanakan guru untuk mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Dengan demikian, strategi pembelajaran mencakup : tujuan pembelajaran, materi/bahan pelajaran, kegiatan pembelajaran (metode/teknik), media pembelajaran, pengelolaan kelas, penilaian.
3. Pengertian model pembelajaran merupakan tiruan atau contoh kerangka konseptual yang melukiskan prosedur pembelajaran secara sistematis dalam mengelola pengalaman belajar siswa agar tujuan belajar tertentu yang diinginkan dapat tercapai. Model pembelajaran dapat digunakan sebagai bahan rujukan pengajar untuk mengelola pembelajaran.


Daftar Pustaka

Gulo. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta : Penerbit Grasindo, 2008.
Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya Offset, 2007.
Mulyono. Strategi Pembelajaran : Menuju Efektifitas Pembelajaran di Abad Global. Malang : UIN-Maliki Press, 2011.
Nata, Abuddin. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media Group, 2009.
Rusman, Model-model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2013.

Samatowa, Usman. Bagaimana Membelajarkan IPA di SD. Jakarta : Depdiknas Dirjen DIKTI Direktorat Ketenagaan Jakarta, 2006.
Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008.

Sudjana, Nana.  Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.  Bandung : CV Sinar Baru, 1989.

Suparno, Paul. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma, 2007.

Suprihatiningrum, Jamil. Strategi Pembelajaran :Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

Newest
Previous
Next Post »