Hosting Unlimited Indonesia

Penelitian Kepustakaan

Sumber gambar : http://www.pengertianpakar.com
Abstract : Understanding the research literature is a data collection techniques to hold periodical review of the books, literatures, records, and reports, that has do problem solved. The purpose of this research is to develop aspects and getting hypothesis, formulate hypotheses and develop hypotheses form the characteristics of the research literature.  First is face to face with texts which read the second characteristics of data library which ready-made. The third characteristic is library data generally is a secondary sources. The fourth characteristic is data libraries that are not limited to space and time. Literature research steps are as follows: prepare fittings, prepare a working bibliography, reading and note materials research. The contents of the research literature can be shaped theoretically with the discussion focused on information about problems research to be solved through research.
Keyword: Understanding, purpose, characteristics, steps and contents of the research literature.

Pendahuluan
      Melaksanakan penelitian kepustakaan dapat dilakukan setelah peneliti merumuskan masalah, dan langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang dapat dijadikan sebagai landasan teoretis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Landasan itu perlu untuk ditegakkan sebagai landasan yang kokoh dan bukan sekedar mencoba-coba (trial and error). Untuk mendapatkan informasi yang telah disebutkan di atas, maka peneliti seharusnya melakukan penelitian kepustakaan. Pada umumnya proses penelitian kepustakaan itu adalah dengan membaca. Karena membaca merupakan bagian penunjang penelitian yang esensial. 
       Penelitian kepustakaan merupakan hal yang urgen dilakukan oleh para peneliti dan itu disebabkan karena tujuan penelitian kepustakaan adalah untuk mengembangkan aspek teori dan untuk mendapatkan hipotesis teori. Selain itu juga untuk merumuskan hipotesis dan mengembangkan bentuk hipotesis.  
       Melakukan kegiatan ini sebagian besar tugas penelitiannya adalah berada di perpustakaan, mencari dan menyitir dari bermacam-macam sumber data yang berkaitan dengan permasalahan yang hendak diteliti. Macam-macam sumber literatur itu adalah sebagai berikut : a) jurnal; b) laporan hasil penelitian; c) majalah ilmiah; d) surat kabar; e) buku yang relevan; f) hasil-hasil seminar; g) artikel ilmiah yang belum dipublikasi; h) nara sumber; i) surat-surat keputusan dan lain-lain. Selain itu, penelitian kepustakaan dapat dilakukan dengan bertanya langsung secara interaktif dengan narasumber atau dengan wawancara bebas dan dipandu dengan petunjuk wawancara. 
       Atas dasar uraian di atas, penulis akan menguraikan tentang pengertian penelitian kepustakaan, tujuan penelitian kepustakaan, ciri penelitian kepustakaan, langkah penelitian kepustakaan dan isi penelitian kepustakaan.
Pengertian Penelitian Kepustakaan 
       Menurut M. Nazir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan penelitian kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.  
Tujuan Penelitian Kepustakaan 
       Secara terinci dapat diungkapkan, bahwa tujuan dari penelitian kepustakaan adalah sebagai berikut : (1) untuk mengembangkan aspek teori dan mendapatkan hipotesis; (2) merumuskan hipotesis; (3) mengembangkan bentuk hipotesis; (4) untuk menambah dan memperluas wawasan baik yang berkaitan dengan permasalahan atau tidak; (5) untuk mencentuskan suatu gambaran sebagai bentuk ide, sehingga dapat diungkapkan ke dalam suatu permasalahan yang up to date dan menarik; (6) untuk mendapatkan informasi lebih jauh dan yang telah berkembang dalam ilmu pengetahuan; (7) agar dapat menerapkan metode penelitian yang tepat guna keperluan operasional lapangan maupun dalam penganalisisannya; (8) untuk dapat mengimbangi gerak majunya ilmu pengetahuan ke dalam penelitian yang hendak dilakukannya (9) sebagai bahan masukan dalam membuat kesimpulan penulisan akhir, sehingga dapat digeneralisasikan dalam pemakaiaannya (10) untuk menempa buah pikiran para peneliti, sehingga dapat berpikir secara kritis dan sistematis (11) untuk tidak mengurangi nilai keilmiahan dari hasil penelitiannya.  
Ciri Penelitian Kepustakaan
       Ada empat ciri utama yang dilakukan oleh peneliti yang impaknya pada kinerja penelitian adalah sebagai berikut  : 
       Ciri pertama, peneliti akan berhadapan langsung dengan teks yang dibaca. Selain itu, peneliti akan berhadapan langsung dengan teks yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda dan membutuhkan pendekatan yang berbeda pula. Dalam hal ini, metode yang digunakan adalah kritik teks yang merupakan metode yang digunakan dalam bidang ilmu sejarah, studi filologi dan studi ilmu hadith dan bidang ilmu yang lain. Jadi teknik membaca teks buku atau artikel dan dokumen adalah hal yang fundamental dalam penelitian. 
       Ciri kedua, ialah data pustaka ‘siap pakai’ (ready-made). Artinya peneliti berhadapan langsung dengan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan. 
       Ciri ketiga ialah data pustaka umumnya adalah sumber sekunder, dalam arti peneliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan. Sumber pustaka sedikit banyak mengandung bias (prasangka) atau titik pandangan orang yang membuatnya. Misalnya, ketika peneliti berharap menemukan data tertentu dalam sebuah monograf nagari di sebuah perpustakaan, ia mungkin dapat menemukan monografnya, tetapi tidak selalu dapat menemukan informasi yang diperlukan karena informasi yang tersedia dibuat sesuai dengan kepentingan penyusunnya. Dengan begitu, peneliti hampir tidak selalu memiliki kontrol terhadap bagaimana data itu dikumpulkan dan dikelompokkan menurut keperluan semua. Namun demikian, data pustaka, sampai tingkat tertentu, terutama dari sudut metode sejarah, juga bisa berarti sumber primer, sejauh ia ditulis oleh tangan pertama atau oleh pelaku sejarah itu sendiri. 
       Ciri keempat adalah kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan langsung dengan inforrmasi statistik, tetap. Artinya kapanpun dia datang dan pergi, data tersebut tidak akan pernah berubah karena ia sudah merupakan data “mati” yang tersimpan dalam rekaman tertulis (teks, angka, gambar, rekaman tape, atau film). Karena alasan itu pula, maka peneliti yang menggunakan bahan kepustakaan memerlukan pengetahuan teknis yang memadai tentang sistem informasi dan teknik-teknik penelusuran data pustaka secukupnya.  
Langkah Penelitian Kepustakaan
       Ada empat langkah dalam kegiatan penelitian kepustakaan dan empat langkah itu merupakan teknis dalam penelitian kepustakaan. Adapun empat langkah itu adalah sebagai berikut : (1) menyiapkan alat perlengkapan; (2) menyiapkan bibliografi kerja (working bibliografi); (3) kegiatan membaca dan mencatat bahan penelitian. 
Langkah pertama : menyiapkan alat perlengkapan
       Penelitian kepustakaan tidak banyak memerlukan banyak alat perlengkapan. Cukup disediakan pensil atau pulpen dan kertas catatan. Ada banyak jenis kertas catatan penelitian dan toko alat tulis tertentu biasanya menjual lembaran kartu (card) catatan untuk penelitian berukuran 7,5 x 12,5 cm atau yang lebih besar. Jika kesulitan untuk mendapatkan kartu tersebut, mahasiswa yang kreatif dapat juga membuat sendiri kartu bibliografi kerja dari kertas karton manila yang dipotong-potong dalam ukuran 7,5 x 12,5 cm atau lebih besar. Misalnya sebesar kartu katalog di perpustakaan. 
Langkah kedua : menyusun bibliografi kerja
       Tugas pertama dalam riset kepustakaan sebenarnya mulai dengan menyusun bibliografi kerja. Bibliografi kerja ialah catatan mengenai bahan sumber utama yang akan dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Sebagian besar sumber utama bibliografi kerja berasal dari koleksi perpustakaan dengan memanfaatkan alat bantu bibliografi yang tersedia di perpustakaan atau lembaga tertentu. Tentu saja sangat terbuka untuk menggunakan jasa internet atau website. 
       Daftar katalog berikut ini dimaksudkan untuk membantu peneliti dalam mengingat kembali tentang alat bantu bibliografi yang diperlukan : (1) sebuah buku bibliografi atau beberapa buku bibliografi yang paling berguna di bidangnya; (2) sebuah ensiklopedi khusus yang baik di bidangnya; (3) sebuah kamus khusus yang baik di bidangnya; (4) sebuah atau beberapa buku katalog yang relevan; (5) indeks jurnal, majalah atau koran yang relevan di bidangnya; (6) suatu daftar koleksi utama dari dokumen-dokumen naskah dan manuskrip yang relevan dengan bidang studi atau topik penelitiannya; (7) sumber-sumber lain yang mungkin bisa dimanfaatkan dari pelbagai macam jenis koleksi perpustakaan. 
Langkah ketiga : membaca dan mencatat bahan penelitian
       Setelah bahan bacaan ditelusuri, maka tibalah membaca dan mencatat bahan-bahan perpustakaan yang bersangkutan untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Membaca dan mencatat informasi merupakan bagian yang penting dalam studi kepustakaan. Selain itu, kegiatan membaca dan mencatat segala keterangan yang ada hubungannya dengan penelitian sangat penting peranannya dalam studi kepustakaan. Wilson Jr. memberikan dua tujuan utama membaca, yaitu untuk mencari apakah keterangan-keterangan mengenai penelitian ada dan tersedia, dan kedua, untuk memperoleh latar belakang yang cukup dalam di dalam bidang penelitian yang dilakukan peneliti. 
       Secara umum kegunaan membaca adalah sebagai berikut : (1) untuk menghindarkan duplikasi yang tidak diperlukan dengan melihat apakah masalah penelitian sudah pernah diuji ataukah masih diperlukan penelitian lebih lanjut; (2) untuk memperoleh ide, keterangan-keterangan, metode-metode yang berguna dalam memecahkan masalah, ataupun dalam rangka memilih masalah-masalahnya sendiri; (3) untuk menunjukkan data komparatif yang berguna dalam mengadakan interpretasi hasil penelitian nantinya; (4) untuk menambah pengetahuan umum peneliti. 
       Dalam rangka mencatat bahan penelitian tentang apa yang kita baca, maka perhatikanlah hal-hal berikut : (1) sebelum mencatat dan mengutip dari buku teks, maka lihat dahulu daftar indeks isi di belakang buku tersebut untuk mencari hal-hal yang berkenaan dengan materi yang akan dikutip; (2) jika kutipan ingin dibuat dari majalah ilmiah, leaflet, dan sebagainya, maka lihatlah lebih dahulu judul dari artikel; (3) Baca dahulu secara keseluruhan dari artikel yang ingin kita kutip; (4) Baca sekali lagi secara hati-hati dan seksama untuk membaca catatan yang diperlukan. 
Isi Penelitian Kepustakaan
       Isi penelitian kepustakaan dapat berbentuk kajian teoritis yang pembahasannya difokuskan pada informasi sekitar permasalahan penelitian yang hendak dipecahkan melalui penelitian. Misalnya, jika seorang peneliti hendak melakukan penelitian tentang pengaruh prestasi belajar dilihat dari faktor-faktor : hubungan anak dengan orang tua, pekerjaan orang tua, dan status orang tua, maka peneliti dapat melakukan studi kepustakaan yang berhubungan dengan : teori sosiologi dan psikologi pendidikan anak serta hubungan sosial sekitar kegiatan anak dalam keluarga, peranan orang tua, dan jenis pekerjaan. 
      Materi dapat diambil dengan sekuensi yang sederhana menuju yang kompleks atau yang langsung berkaitan dengan masalah yang sedang menggejala saat sekarang. Kata-kata kunci seperti variable, rangkaian teoretis dari setiap variable, hasil penelitian yang dapat mendukung setiap variable dan rangkaiannya. Pendapat pakar atau narasumber yang berkompetensi di bidangnya dan ulasan peneliti dalam usaha membangun kerangka teoretis dan mencapai hipotesis penelitian atau pertanyaan (research question). 
Kesimpulan
       Uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Pengertian penelitian kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. (2) Tujuan penelitian kepustakaan adalah untuk mengembangkan aspek teori dan mendapatkan hipotesis, merumuskan hipotesis, dan mengembangkan bentuk hipotesis. (3) Ciri penelitian kepustakaan yang pertama adalah berhadapan langsung dengan teks yang dibaca. Ciri kedua, ialah data pustaka ‘siap pakai’ (ready-made). Ciri ketiga ialah data pustaka umumnya adalah sumber sekunder. Ciri keempat adalah kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. (4) Langkah penelitian kepustakaan adalah sebagai berikut : menyiapkan alat perlengkapan, menyiapkan bibliografi kerja (working bibliografi), kegiatan membaca dan mencatat bahan penelitian. (5) Isi penelitian kepustakaan adalah dapat berbentuk kajian teoretis yang pembahasannya difokuskan pada informasi sekitar permasalahan penelitian yang hendak dipecahkan melalui penelitian.

Daftar Rujukan
Nazir. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia, 2011.
Subagyo, Jogo. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta, 2004.
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara, 2013.
Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2013.
Zed, Mestika, Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 200
Previous
Next Post »