Hosting Unlimited Indonesia

Administrasi

I   PENDAHULUAN
Kebanyakan orang berpendapat bahwa administrasi hanya dianggap sebagai kegiatan tulis-menulis dan pembukuan keuangan. Pandangan tersebut kadang-kadang ada benarnya juga dan bukan tidak beralasan. Secara fisik dan kenyataannya kegiatan admninistasi memang dilakukan dalam praktek tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer. Padahal secara teoritis kegiatan administrasi lebih luas dari pada itu.
Pelaksanaan administrasi dalam bentuk tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ke-Tata Usahaan di sebuah lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik pencatatan, maupun surat menyurat bahkan masalah hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai dari data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, sangat diperlukan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta, maupun untuk kepentingan penelitian mahasiswa. Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan.
Berdasarkan hal tersebut seyogyanya para pendidik terlebih dahulu mengetahui dan memahami dasar-dasar dari administrasi pendidikan karena sangat diperlukan oleh para pelaku pendidikan untuk melakukan tugas dan profesinya.
           



II.     PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Pendidikan
Kata “administrasi” berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan ministare. Kata ad mempunyai arti sama dengan kata “to” (bahasa Inggris) yang berarti “ke” atau “kepada”, sedangkan ministare sama artinya dengan kata “to serve”(bahasa Inggris) yang berarti ‘melayani”, “membantu” atau mengarahkan”. Jadi kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan. Perkembangan ilmu adiministrasi yang pada mulanya bergerak didalam dunia industri dan perusahaan, kemudian menjalar ke dalam pemerintahan atau negara, sehingga kini kita mengenal adanya business administration dan governmental administration atau public administration.
Sekarang kita mengenal administrasi pendidikan sebagai salah satu cabang ilmu administrasi pada umumnya. Administrasi pendidikan adalah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personel, spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Jadi, didalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat didalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan, diorganisasi dan dikoordinasi secara efektif, dan semua materi yang diperlukan dan yang telah ada dimanfaatkan secara efisien.
Sedangkan pendidikan baik diartikan sebagai proses maupun sebagai produk, adalah masalah perorangan. Anak didik sendirilah yang harus membuat membuat perubahan di dalam dirinya sesuai dengan yang dikehendakinya. Proses pendidikan terjadi di dalam dari individu, dan produk pendidikan menyatakan diri di dalam tingkah lakunya. Semua unsur tersebut harus diatur dan dikelola sedemikian rupa sehingga mengarah kepada tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Administrasi sekolah merupakan bagian dari administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan pendidikan di suatu negara atau bahkan pendidikan pada umumnya. Sedangkan administrasi sekolah kegiatan-kegiatannya terbatas pada pelaksanaan pengelolaan pendidikan di sekolah sehingga kita mengenal adanya administrasi sekolah dasar, administrasi perguruan tinggi, dan sebagainya. Semua itu termasuk di dalam dan merupakan bagian dari administrasi pendidikan.
B. Skope (Bidang Garapan) Administrasi Pendidikan
Dengan melihat kepada unsur-unsur pokok dalam administrasi seperti yang telah dikemukakan, jelas bahwa bidang-bidang yang tercakup di dalam proses kegiatan administrasi pendidikan mempunyai ruang lingkup/bidang garapan yang sangat luas. Secara lebih rinci ruang lingkup administrasi pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Administrasi tata laksana sekolah, meliputi:
a. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha.
b. Anggaran belanja keuangan sekolah.
c. Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personil sekolah.
d. Masalah perlengkapan dan perbekalan.
e. Keuangan dan pembukuannya.
2. Administrasi personel guru dan pegawai sekolah, meliputi:
a. Pengangkatan dan penempatan tenaga guru.
b. Organisasi personel guru-guru.
c. Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru.
d. Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru.
e. Inservice training dan up-grading guru-guru.
3. Administrasi peserta didik, meliputi:
a. Organisasi dan perkumpulan peserta didik.
b. Masalah kesehatan dan kesejahteraan peserta didik.
c. Penilaian dan pengukuran kemajuan peserta didik.
d. Bimbingan dan penyuluhan bagi peserta didik (guidance and counseling).
4. Supervisi pengajaran, meliputi:
a. Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
b. Usaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam mengajar dan belajar yang lebih baik.
c. Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
5. Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum, meliputi:
a. Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
b. Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi, sumber-sumber dan metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan pengajaran serta kebutuhan mesyarakat dan lingkungan sekolah.
6. Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah, meliputi:
a. Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan.
b. Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian gedung sekolah.
c. Menentukan jumlah dan luas ruangan-ruangan kelas, kantor, gudang, asrama, lapangan olah raga, dan sebagainya.
d. Cara-cara penggunaan gedung sekolah dan fasilitas-fasilitas lain yang efektif dan produktif, serta pemeliharaannya secara kontinyu.
e. Alat-alat perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran yang dibutuhkan
7. Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hal ini mencakup hubungan sekolah dengan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan instansi-instansi dan jawsatan-jawatan lain dan hubungan sekolah dengan masyarfakat pada umumnya. Hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan kerjasama yang bersifat pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah pihak.
Dari apa yang telah diuraikan di atas, ruang lingkup yang tercakup di dalam administrasi pendidikan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Admhnistrasi material, yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang materi/ benda-benda seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, dan lain-lain.
2. Administrasi personil, mencakup didalamnya administrasi personil guru dan pegawai sekolah, dan juga administrasi peserta didik.
3. Administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya penyusunan kurikulum, pembinaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, seperti pembagian tugas mengajar pada guru-guru, penyusunan silabus, dan sebagainya.


C. Fungsi-Fungsi Pokok Administrasi Pendidikan
Adapun proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, komunikasi, supervisi kepegawaian dan pembiayaan dan evaluasi. Semua fungsi tersebut satu sama lain bertalian sangat erat. Maka di bawah ini dijelaskan fungsi pokok administrasi pendidikan secara singkat yaitu:
1. Perencanaann (planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan.
2. Pengorganisasian (organizing) adalah aktivitas-aktivitas menyususn dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan pendidikan.
3. Pengoordinasian (coordinating) adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pikiran, teknik-teknik dan tujuan ke dalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai tujuan.
4. Komunikasi adalah proses hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.
5. Supervisi sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi/ syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
6. Kepegawaian (staffing) merupakan aktivitas untuk menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel.
7. Pembiayaan (budgeting) meliputi perencanaan biaya yang diperlukan, bagaimana penggunaannya sampai dengan pengawasan agar dalam penggunaan dana tepat sasaran.
8. Penilaian (evaluation) adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Perlu ditekankan disini bahwa fungsi-fungsi pokok yang telah dibicarakan di atas satu sama lain sangat erat hubungannya, dan kesemuanya merupakan suatu proses keseluruhan yang tidak terpisahkan satu sama lain dan merupakan rangkaian kegiatan yang kontinyu.
KESIMPULAN
1. Administrasi pendidikan adalah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personil, spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.
2. Ruang lingkup/ bidang garapan yang tercakup di dalam administrasi pendidikan meliputi administrasi material, administrasi personel, dan administrasi kurikulum.
3. Administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, komunikasi, supervisi kepegawaian dan pembiayaan dan evaluasi.
Daftar Pustaka:

Hamalik, Oemar, 2006, Manajemen Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya,   Bandung.
Hamalik, Oemar, 2005, Kurikulum dan Pembelajaran, PT Bumi Aksara, Jakarta.
www.google.com
Previous
Next Post »